Skip to main content

Review Novotel Off Grand Place Brussels

  
Dalam rangkaian EuroTrip, kami hanya punya waktu semalam menginap di Brussels, atau biasa juga disebut Bruxelles. Karena itu, dalam memilih hotel, lokasi menjadi pertimbangan utama. Tadinya saya bingung antara memilih hotel yang dekat dengan Stasiun Brussels Midi (stasiun utama untuk kereta antar negara), atau yang langsung dekat dengan Grand Place (Grote Markt), alun-alun yang menjadi atraksi utama kota ini. Akhirnya pilihan jatuh pada Novotel Off Grand Place yang letaknya paling strategis.

Sabtu sore, kami sampai di stasiun Midi Brussels (Gare de Bruxelles-Midi) dengan kereta TGV dari Lille, Prancis. Esoknya kami harus naik kereta Thalys menuju Cologne, Jerman, yang juga berangkat dari stasiun Midi ini. Tadinya, agar praktis, saya mencari-cari penginapan di dekat stasiun Midi. Pilihannya antara lain Ibis Brussels Centre Gare Midi, Novotel Brussels Midi Station dan Floris Ustel Midi. Tapi dari beberapa review, katanya daerah dekat stasiun Midi ini kumuh dan kurang nyaman. Kalau waktu kita terbatas, banyak traveler yang menyarankan kita mending menginap di tengah kota saja. Setelah tahu bahwa tiket kereta dalam kota, dari Stasiun Midi menuju Stasiun Central Brussels gratis, sudah termasuk dalam tiket TGV atau Thalys, saya semakin mantap mencari-cari hotel di tengah kota, antara stasiun Central dan Grand Place.

Novotel bukan pilihan penginapan keluarga yang paling murah. Ketika itinerary Eropa kami belum tetap, saya memesan kamar di Meininger Hotel Brussels City Centre dari website booking.com untuk kelengkapan pengurusan visa. Meininger ini punya kamar keluarga yang bisa untuk 4 orang, dengan tarif yang lumayan terjangkau. Saya juga menginap di cabang Meininger di Amsterdam dan cukup puas. Sayangnya lokasi Meininger Brussels kurang dekat dengan lokasi wisata yang ingin kami kunjungi, jadi budget harus ditambah dengan transportasi lokal.

Selain Novotel, di dekat Grand Place juga ada pilihan hotel lain, seperti Ibis Bruxelle Off Grand Place dan Best Western Premier. Saya pilih Novotel karena bisa mengakomodasi dua orang dan dua anak (sampai 16 tahun) dalam satu kamar.


Untuk mencapai Novotel, kami naik kereta (banyak pilihan) dari stasiun Midi ke stasiun Central, dengan lama perjalanan yang hanya lima menit. Dari stasiun Central, kami tinggal jalan kaki, kurang lebih tujuh menit untuk sampai hotel. Perlu dicatat, untuk yang membawa barang bawaan banyak, bakal cukup kerepotan karena jalanan di kota lama Brussels ini berbatu-batu. Pastikan kalian punya koper yang rodanya tangguh agar tidak jebol di jalan :)  

Saya memesan hotel ini langsung dari website Accor dengan tarif EUR 142, termasuk sarapan untuk dua dewasa (anak-anak sarapan gratis). Dengan kurs sebesar Rp 16.915 per Euro, saya membayar hotel ini semalam Rp 2.401.881 (ouch!). Ini masih ditambah city tax yang dibayarkan ketika kami cek in sebesar EUR 7,50 (IDR 126.511). Cukup mahal ya? Tapi kalau dibanding tarif go show di hari itu sebesar EUR 179, yang saya bayar lebih murah lah. Apalagi dengan memilih penginapan di dekat atraksi wisata, saya tidak mengeluarkan biaya transportasi lokal. Berdoa saja supaya pas kalian sampai di Eropa, kurs-nya nggak hancur-hancur amat :p Oh, ya, tarif sarapan prasmanan untuk dewasa sebesar EUR 17 kalau belum termasuk di harga kamar.


Tidak seperti gedung Novotel di Singapura, Sydney dan Canberra yang modern dan membosankan, tampak luar Novotel Brussels ini cukup cantik. Hotel ini menempati gedung kuno yang menyatu dengan bangunan sekitarnya. Tapi tentu saja bangunan di dalamnya sudah modern. Kamar kami cukup luas dan nyaman. Interiornya minimalis modern. Kamar cukup luas dengan satu queen bed dan sofa yang bisa diubah menjadi dua single bed. Kamar mandinya cukup bagus dengan interior modern yang mewah. Ada bath tub yang terpisah dengan pancuran. Amenities Novotel sama saja di mana-mana: sabun, shampo, dan shower gel. Perlu diingat, hotel di Eropa (dan juga Australia/New Zealand) jarang yang menyediakan sikat gigi dan pasta gigi, jadi harus membawa sendiri.

Di sini tidak disediakan air mineral karena air kran sudah aman untuk diminum :) Tersedia ketel listrik dan kopi/gula/teh. Sayangnya tidak ada susu, hanya ada krim bubuk. Seingat saya memang hanyahotel-hotel di Australia dan New Zealand yang menyediakan susu cair dalam wadah kecil untuk teman minum kopi/teh. 

But no worries, we had fast internet connection here. Wifi tersedia gratis dan bisa tersambung dengan gadget dan laptop yang kami bawa. Di kamar juga ada TV yang menyiarkan pertandingan sepakbola Piala Dunia: Argentina vs Belgia! Hahaha, kebetulan banget, pas kami ada di Belgia, pas mereka main. Suasana di restoran hotel dan kafe-kafe di sekitar hotel ramai orang menonton bola. Teriakan-teriakan suporter sampai terdengar di kamar kami. Sayang banget Belgia kalah.  




Dari hotel, tinggal jalan kaki lima menit menuju Grand Place. Di depan hotel banyak kafe dan restoran untuk nongkrong. Saya senang dengan suasana yang ramai dan akrab, tapi tanpa bising kendaraan bermotor. Zona di dekat Grand Place ini tampaknya memang khusus untuk pejalan kaki. Sore hari, saya dan si ayah jalan-jalan berdua saja karena precils tidak mau keluar. Kami berdua jalan kaki sampai 'menemukan' Manneken Pis. Tidak lupa kami membeli wafel, camilan khas Belgia. Tentu saja kami memilih yang paling murah di dekat patung Manneken Pis :)) Di sepanjang jalan dari Grand Place menuju Manneken Pis juga banyak kios-kios souvenir. Kami membeli beberapa magnet, kartu pos dan... payung(!) karena mendadak turun hujan.

Sarapan di hotel ini cukup banyak pilihan. Kami turun ke restoran pagi-pagi benar agar waktunya cukup untuk mengejar kereta Thalys. Suasana masih sepi sehingga cukup nyaman dan tentu saja bebas ambil-ambil makanan. Big A senang menemukan makanan favoritnya: hash brown. Saya juga sempat mencoba wafel mereka yang tentu saja lebih enak dari wafel murah 1 Euro yang kami beli kemarin. Si Ayah memilih baked bean dan sayur-sayuran entah apa yang aneh-aneh. Kasihan, ngga ada nasi :p Buah-buahan dan jus jeruknya seger banget. Kopinya juga enak, bisa kita buat sendiri dari mesin esspreso yang tersedia. Tak lupa kami mengambil beberapa buah: apel, pisang, jeruk untuk bekal ganjal perut sampai siang nanti. Seusai sarapan, kami masih sempat menyeret Precils ke Grand Place sebelum akhirnya mengejar kereta Thalys menuju Koln. 

Bye Brussels. Next, Germany!


~ The Emak

Baca juga:
#Novotel
Review Novotel Clarke Quay Singapore
Review Novotel Sydney Olympic Park
Review Novotel Canberra 

#EuroTrip
Mengurus Visa Schengen Untuk Keluarga  
Membeli Asuransi Perjalanan Untuk Visa Schengen
Berburu Tiket Pesawat Murah ke Eropa
Tip Membeli Tiket Kereta Keliling Eropa 
Terbang Ke Eropa Dengan Emirates
Pertama Kali ke Eropa? Ini Itinerarynya!

Mencari dan Memesan Penginapan dengan Airbnb  
Tip Packing Ke Eropa
Review Hotel Meininger Amsterdam
Review Apartemen Airbnb Paris 

Comments

Popular posts from this blog

Harga Redmi Note 8 Pro

Xiaomi Kembali memperkenalkan ponsel terbaru mereka yakni Redmi Note 8 dan Redmi Note 8 Pro pada (17/10/2019) di Jakarta. Kedua ponsel tersebut dapat dikatakan cukup mirip namun spesifikasi Redmi Note 8 Pro lebih diunggulkan. Setelah sebelumnya meluncurkan Redmi Note 7 yang dibanderol dengan harga 2 jutaan. Kali ini Xiaomi kembali memperbarui ponsel mereka dengan spesifikasi yang lebih diunggulkan. Secara review Redmi Note 8 Pro memanglah menjadi salah satu ponsel yang menawarkan spesifikasi sangat memadai dengan lengkapnya fitur yang ditawarkan. Illustrasi: mi.co.id Harga Redmi Note 8 Pro Dengan dua pilihan, harga Redmi Note 8 Pro 6/128 Rp 3.399.000 dan untuk varian 6/64 Rp 2.999.000. Harga tersebut diambil dari website resmi Xiaomi dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung situasi ekonomi di Indonesia. Kamera Beresolusi Ultra Tinggi Redmi Note 8 Pro ini sangat mengandalkan kamera yang diunggulkan. Dengan Quad-core Camera, Redmi Note 8 Pro menggunakan kamera belak...

Harga Dan Spesifikasi Realme C3 Terbaru Di Indonesia Cuma Satu Jutaan

Realme  balik  meramaikan pasar smartphone  pada  indonesia, kali ini  menggunakan  produk smartphone terbarunya yaitu Real C3. Pada  tanggal  12 Februari realme resmi merilis ponsel  terkini  mereka yaitu Realme C3  pada  Jakarta. Harga Realme C3 Rp 1.699.000  buat  pasaran  di  Indonesia. Yang mejadikan Realem C3 ini menarik  merupakan   lantaran  ponsel ini  menggunakan  Chipset Mediatek Helio G70  yg  sangat memumpuni  buat  bermain game. Di dukung  dengan  RAM  tiga  GB  dan  memori internal 32 GB. Realme C3  menjadi  rekomendasi buat  kamu   yang  memang hobi bermain game. Selain itu, kapasitas baterai  yg  digunakan  pada  Realme C3 ini  sebesar   5 .000 mAh.  Namun   karena  penggunakan Chipset Mediatek Helio G70 belum diketahui secara  pasti ...

Cara Gampang Mengurus Bebas-Visa Jepang

Saya mendapatkan bebas-visa atau visa waiver Jepang ini secara tidak sengaja. Sampai saat ini saya belum punya rencana pasti, kapan akan ke Jepang. Pengen sih pengen, tapi belum ada rencana dan belum beli tiket. Dalam waktu dekat saya dan Si Ayah malah akan pergi ke Taipei. Saya mengajukan bebas-visa Jepang karena 'tertipu' postingan sebuah blog yang mengatakan bahwa kita bisa mengajukan visa Taiwan secara online kalau kita punya visa Jepang. Saya kurang teliti mencari konfirmasi, ternyata yang bisa mengurus visa Taiwan online adalah WNI yang sudah punya VISA Jepang (stiker besar yang ada fotonya), bukan VISA WAIVER yang hanya tempelan stiker kecil doang. Tapi ya sudah lah, tetap ada hikmahnya. Gara-gara postingan itu saya dan suami jadi punya visa waiver Jepang. Jadi kalau ada yang sedekah tiket ke Jepang, saya tinggal berangkat, hahaha. Ada? Bebas visa Jepang sudah diberlakukan bagi WNI mulai 1 Desember 2014. Tapi tentu ada syaratnya. Yang bisa mengajukan bebas visa adalah...