Skip to main content

[Penginapan] Caravan Park di Kangaroo Island

KI Shores Caravan & Camping
Jalan-jalan dengan caravan, campervan atau camping sudah menjadi gaya hidup di Australia, bukan sesuatu yang aneh atau mewah. Gaya liburan seperti ini didukung fasilitas caravan park yang mudah ditemui di setiap daerah di negara ini.

Caravan Park, atau yang sering disebut Holiday Park dan Tourist Park adalah akomodasi untuk 'memarkir' caravan/campervan atau mendirikan tenda. Fasilitas standar yang ada adalah colokan listrik (power), kran air bersih, kamar mandi dan toilet umum, laundry, dapur umum serta tempat barbekyu. Caravan park yang lebih 'mewah' dilengkapi taman bermain atau bahkan kolam renang. Mereka biasanya juga punya kabin atau unit kamar sederhana, yang fasilitasnya mirip dengan motel. 

Ada tiga grup besar yang menjadi operator caravan park di Australia: Big 4, Top Tourist Parks dan Discovery Holiday Parks. Mereka punya park yang tersebar di seluruh Australia, biasanya di pinggir pantai, tepi danau/sungai atau dekat dengan tempat wisata. Holiday Park ini jarang sekali yang lokasinya di tengah kota besar. Kalau ingin dapat diskon, daftar aja jadi member di grup mereka, bisa secara online kok. Atau biasanya kalau kita menyewa campervan, akan otomatis mendapat diskon di beberapa caravan park yang bekerja sama.

Kami pertama kali mencicipi Holiday Park ketika menginap di Te Anau, New Zealand. Waktu itu kami memesan kabin dengan kamar mandi dalam, belum berani naik campervan, berkemah atau bahkan sekedar sharing kamar mandi :) Saya ingat, tidak bisa menyembunyikan kekagetan ketika berkenalan dengan keluarga dari Amerika Serikat yang membawa dua anaknya yang masih balita, keliling Selandia Baru dengan... berkemah! Gile bener, pikir saya. Tapi setelah merasakan sendiri asyiknya berkemah di Holiday Park, suatu saat kami pun ingin berkeliling New Zealand dengan hanya mendirikan tenda :) Saran saya untuk yang ingin jalan-jalan dengan campervan tapi belum berani, coba dulu menyewa kabin di salah satu holiday park. Coba semua fasilitas yang ada. Kalau merasa nyaman, baru lain kali datang lagi dengan membawa campervan.

Selama tiga hari berkeliling Kangaroo Island, kami menginap di tiga caravan park yang berbeda, sesuai dengan itinerary. Yang pertama adalah Kangaroo Island Shores Caravan & Camping di Penneshaw, dekat dengan dermaga penyeberangan. Kami sampai di Caravan Park ini pukul 7 malam, hari sudah gelap dan resepsionis sudah tutup. Ketika Si Ayah menelpon, penjaga caravan park bilang agar kami memilih tempat sendiri dan bisa membayar sewanya besok. Kami pun memarkir campervan di antara kantor resepsionis dan kamar mandi, tentu setelah mengecek bahwa colokan listrik-nya benar-benar berfungsi. Colokan ini berguna untuk men-charge power di campervan yang digunakan untuk menyalakan lampu, memompa air di bak cuci piring, menyalakan kulkas dan microwave. Khusus microwave, hanya bisa digunakan ketika power disambungkan ke colokan listrik, jadi alat masak yang satu ini tidak bisa digunakan ketika kami dalam perjalanan. Colokan listrik juga penting banget untuk men-charge gadget-gadget kami (sudah jelas!).

Pagi harinya, baru kami bisa menyaksikan keindahan tempat ini, dengan bunga-bunga liar di sekeliling campervan, dan pemandangan laut yang bisa disaksikan dari tempat kami parkir. Kami cepat-cepat beberes, bongkar pasang setting campervan. Di hari-hari pertama, kami perlu waktu lama untuk bongkar pasang campervan ini. Tapi lama-lama, kami bisa melakukannya dengan mata tertutup :D 

Sekitar jam 11 siang, kami baru siap melanjutkan perjalanan. Saya yang bertugas membayar, celingak-celinguk mencari resepsionis yang baru saja saya lihat tadi pagi. Ternyata orang itu sudah pergi membawa serta mobilnya. Saya baca pengumuman di depan pintu kantor: kalau tidak ada orang, uang pembayaran bisa diselipkan di lubang pintu. Heh, serius? Saya mencari-cari lubang untuk menyelipkan uang, tapi tidak ketemu. Saya berlari ke depan untuk mencari kotak pos, siapa tahu bisa dititipkan di sana, ternyata juga tidak ada. Agak frustasi, saya menuliskan nama dan kontak kami, tanggal cek in dan cek out di kertas. Lalu saya sertakan uang sesuai tarif yang ada di website mereka, $27 per malam, plus $10 untuk tambahan dua anak. Setelah menggumamkan doa kecil, gulungan kertas berisi uang tersebut saya lemparkan di celah antara pintu kasa dan pintu kayu. Bismillah, yang penting sudah bayar, nggak ngemplang!

Little A menyiram bunga dengan... wajan :p
Bunga hasil panenan Little A. Berguna utk hiasa 'meja makan'.
Saya geli sendiri kalau ingat cara pembayaran yang ajaib tadi. Tapi ternyata malah ada caravan park yang sama sekali tidak ada penjaganya, bahkan tidak ada kantor resepsionisnya. Dalam perjalanan kami mencari pantai perawan Vivonne Bay, kami 'menemukan' caravan park jenis ini. Di sana hanya ada papan pengumuman yang menjelaskan cara pendaftaran dan tarifnya. Di dekatnya ada Pay Station, kotak untuk memasukkan uang pembayaran kita. Tarif bermalam di caravan park ini $25 untuk tempat dengan power (listrik) dan $15 tanpa power, berlaku untuk dua orang. Tambahan orang membayar $5 per malam. Fasilitas di caravan park dan camping ground ini cukup mantap. Selain kamar mandi dan toilet umum, juga ada tempat barbekyu dan taman bermain. Bonusnya, pantai Vivonne yang cantik bisa dicapai dengan 5 menit berjalan kaki, dan ada koala, penghuni tetap yang 'menjaga' kita di pepohonan.

Tadinya saya kepikiran untuk menginap di sini. Tapi takut kalau malam terlalu sepi dan esok harinya kami harus road trip dengan jalur yang lebih panjang lagi. Akhirnya kami memilih melanjutkan perjalanan ke barat dan menginap di Western KI Caravan Park & Wildlife Reserve.

Lokasi caravan park yang satu ini rimbun banget. Beberapa kilometer sebelum mencapai tempat ini, di kanan kiri jalan ada kanguru-kanguru liar, membuat Si Ayah harus menyetir dengan sangat hati-hati agar tidak menabrak. Tarif menginap semalam di sini untuk tempat dengan colokan listrik $28 untuk berdua. Orang ketiga bayar $8 dan anak di bawah 5 tahun $4. Jadi total $40. Lebih mahal dari caravan park sebelumnya, mungkin karena ada yang jaga 24 jam :) Fasilitas di sini standar, yang istimewa adalah penghuni asli-nya. Kami dikunjungi oleh dua kanguru ketika sedang makan malam, dibangunkan oleh suara berisik kalkun di pagi hari dan diganggu bebek-bebek liar ketika sarapan. Yah, namanya tidur di alam terbuka :) 

Tapi jangan salah, kamar mandi di setiap caravan park dilengkapi shower air hangat. Jadi di musim dingin pun, kita tetap bisa mandi nyaman dengan air hangat, semudah menyalakan kran.

Nggak ada yang jaga. Perhatikan tanda caravan warna biru :)
Toilet yg bersih dan nyaman.
Caravan Park yang terakhir kami singgahi adalah Kingscote Tourist Park & Family Units. Caravan park ini dekat sekali dengan Nepean Bay, tempat Si Ayah menyaksikan sunrise yang paling indah seumur hidupnya. Tempat ini dikelola oleh pasangan pensiunan yang bercita-cita tinggal di paradise. Ternyata, kata mereka, tinggal di tempat seindah ini pun banyak tantangannya. Antara lain mahalnya transportasi ke mainland (ingat cerita saya tentang tiket feri Sea Link?) dan biaya listrik yang tinggi. Saya jadi ingat cerita pemilik Parndana Wildlife tentang listrik yang harus 'diimpor' dari mainland melalui kabel bawah laut. Tapi sayangnya, listrik ini hanya bisa dialirkan searah. Jadi kalau ada kelebihan listrik, mereka tidak bisa mengembalikan ke mainland. Akhirnya mereka menanggung biaya yang lebih dari yang seharusnya.

Di Kingscote ini kami membayar $29 untuk power site, ditambah $16 untuk ekstra dua anak. Total $45 per malam. Di Pulau Kanguru ini, hanya di Kingscote, ibukotanya kami bisa menikmati layanan internet. Wifi yang tidak begitu lancar tarifnya $5 untuk 2 jam. Tapi lumayan lah untuk update-update status dan mengintip email :) Sore hari, saya menemani Little A berenang-renang dengan pelican di Nepean Bay. Nggak papa berbasah-basah sekalian karena memang ini jadwal kami mencuci baju. Setiap kali traveling, kami biasanya hanya membawa baju untuk tiga hari dan mencuci baju di perjalanan. Di campervan ini ada mesin cuci menggunakan koin 3x $1 untuk sekali cuci. Mesin pengering juga dioperasikan dengan koin 3x $1. Jadi nggak perlu repot-repot jemur baju, cucian langsung kering dan bisa dipakai lagi.

Western KI yang rimbun
Hot chocolate, beef pie and... iPad. Afternoon tea at Western KI.
The Precils makan sendiri ya, biar Emaknya nggak repot :p At Kingscote Tourist Park.
Saya memimpikan ada camping ground dengan fasilitas seperti ini di Indonesia (dengan toilet dan kamar mandi yang bersih, laundry, tempat barbekyu dan taman bermain), supaya kami bisa melanjutkan petualangan kami di tanah air. Atau sudah ada? Beritahu The Emak ya...

~ The Emak

Comments

Popular posts from this blog

Harga Redmi Note 8 Pro

Xiaomi Kembali memperkenalkan ponsel terbaru mereka yakni Redmi Note 8 dan Redmi Note 8 Pro pada (17/10/2019) di Jakarta. Kedua ponsel tersebut dapat dikatakan cukup mirip namun spesifikasi Redmi Note 8 Pro lebih diunggulkan. Setelah sebelumnya meluncurkan Redmi Note 7 yang dibanderol dengan harga 2 jutaan. Kali ini Xiaomi kembali memperbarui ponsel mereka dengan spesifikasi yang lebih diunggulkan. Secara review Redmi Note 8 Pro memanglah menjadi salah satu ponsel yang menawarkan spesifikasi sangat memadai dengan lengkapnya fitur yang ditawarkan. Illustrasi: mi.co.id Harga Redmi Note 8 Pro Dengan dua pilihan, harga Redmi Note 8 Pro 6/128 Rp 3.399.000 dan untuk varian 6/64 Rp 2.999.000. Harga tersebut diambil dari website resmi Xiaomi dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung situasi ekonomi di Indonesia. Kamera Beresolusi Ultra Tinggi Redmi Note 8 Pro ini sangat mengandalkan kamera yang diunggulkan. Dengan Quad-core Camera, Redmi Note 8 Pro menggunakan kamera belak...

Harga Dan Spesifikasi Realme C3 Terbaru Di Indonesia Cuma Satu Jutaan

Realme  balik  meramaikan pasar smartphone  pada  indonesia, kali ini  menggunakan  produk smartphone terbarunya yaitu Real C3. Pada  tanggal  12 Februari realme resmi merilis ponsel  terkini  mereka yaitu Realme C3  pada  Jakarta. Harga Realme C3 Rp 1.699.000  buat  pasaran  di  Indonesia. Yang mejadikan Realem C3 ini menarik  merupakan   lantaran  ponsel ini  menggunakan  Chipset Mediatek Helio G70  yg  sangat memumpuni  buat  bermain game. Di dukung  dengan  RAM  tiga  GB  dan  memori internal 32 GB. Realme C3  menjadi  rekomendasi buat  kamu   yang  memang hobi bermain game. Selain itu, kapasitas baterai  yg  digunakan  pada  Realme C3 ini  sebesar   5 .000 mAh.  Namun   karena  penggunakan Chipset Mediatek Helio G70 belum diketahui secara  pasti ...

Cara Gampang Mengurus Bebas-Visa Jepang

Saya mendapatkan bebas-visa atau visa waiver Jepang ini secara tidak sengaja. Sampai saat ini saya belum punya rencana pasti, kapan akan ke Jepang. Pengen sih pengen, tapi belum ada rencana dan belum beli tiket. Dalam waktu dekat saya dan Si Ayah malah akan pergi ke Taipei. Saya mengajukan bebas-visa Jepang karena 'tertipu' postingan sebuah blog yang mengatakan bahwa kita bisa mengajukan visa Taiwan secara online kalau kita punya visa Jepang. Saya kurang teliti mencari konfirmasi, ternyata yang bisa mengurus visa Taiwan online adalah WNI yang sudah punya VISA Jepang (stiker besar yang ada fotonya), bukan VISA WAIVER yang hanya tempelan stiker kecil doang. Tapi ya sudah lah, tetap ada hikmahnya. Gara-gara postingan itu saya dan suami jadi punya visa waiver Jepang. Jadi kalau ada yang sedekah tiket ke Jepang, saya tinggal berangkat, hahaha. Ada? Bebas visa Jepang sudah diberlakukan bagi WNI mulai 1 Desember 2014. Tapi tentu ada syaratnya. Yang bisa mengajukan bebas visa adalah...