Skip to main content

[Penginapan] Hotel Parkview St Kilda, Melbourne

Pemandangan dari jendela kamar hotel
Hotel di daerah St Kilda ini cukup nyaman untuk melepas penat setelah semalaman tergoncang ombak di kapal dan seharian menerobos macetnya Melbourne.

Setelah menyeberang dari Tasmania, kami punya waktu 24 jam di Melbourne sebelum melanjutkan perjalanan liburan musim panas ke Queenstown, Selandia Baru. Untuk penginapan kali ini saya sengaja memilih hotel yang resepsionisnya buka 24 jam karena kami harus cek out pagi-pagi mengejar pesawat ke New Zealand. Saya memilih menginap di daerah St Kilda karena ingin membawa The Precils mengunjungi Luna Park. Lagipula, kami sudah pernah menginap di apartemen tengah kota dan jalan-jalan di pusat kota Melbourne. Daerah St Kilda ini bisa menjadi alternatif menginap untuk yang ingin lebih dekat dengan kawasan pantai di Melbourne.

Pilihan jatuh pada Parkview Hotel di St Kilda Rd. Tarif per malamnya AU$ 179 untuk 2 dewasa dan 2 anak-anak, tidak termasuk makan pagi. Untuk parkir mobil seharian, kami dikenakan tambahan AU$ 10. Saya memesan hotel ini dari website Quickbeds yang tidak mengenakan biaya booking seperti di Wotif :) Kami mendapat kamar dengan 2 double bed, dengan pemandangan lapangan kriket. Desain hotel yang baru saja direnovasi ini cukup elegan. Di dalam kamar ada TV layar datar yang menempel di dinding dan meja serbaguna yang nyaman untuk menulis maupun untuk makan. Di belakang partisi ada kulkas mini, lemari baju, kaca rias dan tempat untuk membuat teh dan kopi, lengkap dengan ketel listriknya. Yang saya nggak suka, kulkas mininya dikunci oleh pihak hotel. Kalau kita ingin memakai mini bar tersebut, harus lapor dan minta kunci ke resepsionis. Hal ini tidak kami lakukan karena sudah telanjur capek begitu sampai di hotel.

Kami cek in sore hari, setelah main-main ke rumah teman lama di daerah Brunswick. Ternyata, menyetir mobil di Melbourne, sama nggak enaknya dengan di Sydney, ada beberapa titik macet yang membuat perjalanan terhambat. Mungkin karena ini akhir pekan. Lebih nggak enaknya menyetir di Melbourne, di luar batas kota, kami harus berbagi jalur dengan trem. Rasanya kok serem berada di belakang trem dua muka. Kalau trem berhenti untuk menurunkan penumpang, mobil juga harus berhenti karena tidak ada jalur untuk mendahului. Jadi harus cukup sabar kalau mengendarai mobil sendiri di Melbourne. Kalau cuma jalan-jalan di pusat kota, mungkin lebih enak naik trem (terutama yang gratis), seperti yang kami lakukan saat liburan ke Melbourne tahun lalu.

Begitu cek in, Si Ayah yang capek menyetir (dan kemungkinan masih kesal dengan pengalaman naik feri), langsung tertidur di ranjang hotel yang empuk. The Precils, seperti biasa, langsung mencoba-coba chanel TV (maklum, di rumah kami tidak ada TV). Kami keluar menjelang maghrib untuk jalan-jalan di pantai Brighton, sekitar 20 menit berkendara dari hotel, kalau tidak nyasar :p Di pantai Brighton, saya ingin menyaksikan dengan mata kepala sendiri bathing box warna-warni yang fotonya biasa saya lihat di kartu pos. Setelah bertanya ke orang di pinggir jalan karena kami nyasar, akhirnya sampai juga di pantai yang menjadi favorit orang lokal ini. Angin bertiup cukup kencang ketika kami datang, sehingga kami hanya sebentar main-main di sana. Yang penting Si Ayah sudah memotret dan bisa dipamerkan kalau pernah melihat salah satu bangunan ikon Australia ini.

Kami bisa tidur nyenyak di hotel ini, jauh lebih nyaman daripada tidur di kabin kapal :p Esoknya kami harus cek out pagi-pagi dan bergegas menuju Bandara Internasional Melbourne untuk mengejar pesawat ke Selandia Baru.

Little A penasaran dengan Bible :)
Bathing Boxes warna-warni di pantai Brighton
~ The Emak


Comments

Popular posts from this blog

Harga Redmi Note 8 Pro

Xiaomi Kembali memperkenalkan ponsel terbaru mereka yakni Redmi Note 8 dan Redmi Note 8 Pro pada (17/10/2019) di Jakarta. Kedua ponsel tersebut dapat dikatakan cukup mirip namun spesifikasi Redmi Note 8 Pro lebih diunggulkan. Setelah sebelumnya meluncurkan Redmi Note 7 yang dibanderol dengan harga 2 jutaan. Kali ini Xiaomi kembali memperbarui ponsel mereka dengan spesifikasi yang lebih diunggulkan. Secara review Redmi Note 8 Pro memanglah menjadi salah satu ponsel yang menawarkan spesifikasi sangat memadai dengan lengkapnya fitur yang ditawarkan. Illustrasi: mi.co.id Harga Redmi Note 8 Pro Dengan dua pilihan, harga Redmi Note 8 Pro 6/128 Rp 3.399.000 dan untuk varian 6/64 Rp 2.999.000. Harga tersebut diambil dari website resmi Xiaomi dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung situasi ekonomi di Indonesia. Kamera Beresolusi Ultra Tinggi Redmi Note 8 Pro ini sangat mengandalkan kamera yang diunggulkan. Dengan Quad-core Camera, Redmi Note 8 Pro menggunakan kamera belak...

Harga Dan Spesifikasi Realme C3 Terbaru Di Indonesia Cuma Satu Jutaan

Realme  balik  meramaikan pasar smartphone  pada  indonesia, kali ini  menggunakan  produk smartphone terbarunya yaitu Real C3. Pada  tanggal  12 Februari realme resmi merilis ponsel  terkini  mereka yaitu Realme C3  pada  Jakarta. Harga Realme C3 Rp 1.699.000  buat  pasaran  di  Indonesia. Yang mejadikan Realem C3 ini menarik  merupakan   lantaran  ponsel ini  menggunakan  Chipset Mediatek Helio G70  yg  sangat memumpuni  buat  bermain game. Di dukung  dengan  RAM  tiga  GB  dan  memori internal 32 GB. Realme C3  menjadi  rekomendasi buat  kamu   yang  memang hobi bermain game. Selain itu, kapasitas baterai  yg  digunakan  pada  Realme C3 ini  sebesar   5 .000 mAh.  Namun   karena  penggunakan Chipset Mediatek Helio G70 belum diketahui secara  pasti ...

Cara Gampang Mengurus Bebas-Visa Jepang

Saya mendapatkan bebas-visa atau visa waiver Jepang ini secara tidak sengaja. Sampai saat ini saya belum punya rencana pasti, kapan akan ke Jepang. Pengen sih pengen, tapi belum ada rencana dan belum beli tiket. Dalam waktu dekat saya dan Si Ayah malah akan pergi ke Taipei. Saya mengajukan bebas-visa Jepang karena 'tertipu' postingan sebuah blog yang mengatakan bahwa kita bisa mengajukan visa Taiwan secara online kalau kita punya visa Jepang. Saya kurang teliti mencari konfirmasi, ternyata yang bisa mengurus visa Taiwan online adalah WNI yang sudah punya VISA Jepang (stiker besar yang ada fotonya), bukan VISA WAIVER yang hanya tempelan stiker kecil doang. Tapi ya sudah lah, tetap ada hikmahnya. Gara-gara postingan itu saya dan suami jadi punya visa waiver Jepang. Jadi kalau ada yang sedekah tiket ke Jepang, saya tinggal berangkat, hahaha. Ada? Bebas visa Jepang sudah diberlakukan bagi WNI mulai 1 Desember 2014. Tapi tentu ada syaratnya. Yang bisa mengajukan bebas visa adalah...